“Selesai sudah! Kita masuk final Piala Dunia! Ini sejarah, sungguh menggembirakan!” demikian teriakan seorang juru ulas dari stasiun televisi La Cuatro saat peluit tanda pertandingan berakhir berbunyi. “Ini bukan mimpi, Spanyol masuk final!” demikian harian Madrid, ABC, menyatakan di jejaringnya.
Suara petasan, vuvuzela, klason mobil dan teriakan kegembiraan bergema di seluruh Madrid, tempat bendera warga merah dan emas Spanyol berkibar di balkon, atap rumah dan bar.
Ribuan penggemar yang dilanda kegembiraan bernyanyi dan mengibarkan bendera di luar stadion Bernabeu, Real Madrid, tempat pertandingan itu disiarkan melalui layar raksasa. Kerumunan orang berteriak, “Ya, ya, ini ya, ya!” dan “Aku orang Spanyol, Spanyol, Spanyol!” untuk merayakan kemenangan tersebut –yang mengantar Spanyol ke final melawan Belanda pada Ahad. “Kami sangat gembira, kami pantas menang,” kata Julia, yang berusia 17 tahun. Spanyol “membuka pertandingan” dan “memiliki peluang yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Jerman”, kata Juan Sierra (17). Spanyol “mendominasi pertandingan dan pada babak kedua tim Jerman sudah kelelahan, dan dengan kesempatan yang kita buat kita jauh lebih segar”, kata Thomas Vasquez, ayah yang berusia 41 tahun dan menyaksikan pertandingan itu bersama putranya. Gol Carles Puyol pada menit ke-73 disambut dengan asap merah dari kembang api. Kota tersebut sebelumnya dilanda kegairahan dan harapan sebelum apa yang dikatakan surat kabar olah raga AS adalah “pertandingan hidup-mati kita”.
RAYAKAN KEMENANGAN
Orang yang berharap dapat tidur lebih awal di Spanyol kecewa karena negara tersebut meledak dalam hiruk pikuk kebisingan setelah tim mereka mencapai final Piala Dunia untuk pertamakali pada Rabu[08/07].
Fans tumpah ruah ke jalan untuk merayakan setelah sundulan Carles Puyol memberi tim juara Eropa tersebut kemenangan 1-0 atas Jerman untuk maju ke final, Minggu, melawan Belanda. Kedua tim belum pernah memenangi Piala Dunia sebelumnya.
Mobil-mobil melintas di jalanan di Madrid dengan klakson menggelegar, bendera-bendera Spanyol berkibar-kibar dari jendela-jendela, dan orang-orang yang menggelantung di jendela berteriak gembira.
Yang lainnya, membuka pakaian hingga sepinggang karena panas, mempertaruhkan hidup dan anggota badan dengan bermain matador dengan bendera mereka saat mobil-mobil melintas, dalam curahan emosi yang besar.
“Mereka bermain seperti tim dan pantas menang sejak menit pertama. Mereka tim yang lebih baik. Saya tidak bisa memilih satu pemain. Mereka semua bermain bagus,” kata Ignacio dari Valladolid kepada Reuters, setelah menyaksikan pertandingan di sebuah bar yang penuh di ibukota Spanyol.
Viva Espana` “Tekanan ada pada Jerman untuk bermain bagus setelah semua tuntutan yang mereka terima, lebih dari kami, dan mereka tidak melakukannya. Kami akan mengalahkan Belanda, pasti.”
Terompet vuvuzela juga terdapat di Spanyol, dan bisa terdengar bunyinya di jalan-jalan, ketika fans berjalan keliling mengenakan warna merah dan emas sambil menyanyi “Yo soy Espanol” (saya orang Spanyol) dan “Viva Espana”.
Sejumlah suporter terdengar bertanya dengan suara nyaring bagaimana rasanya jika Spanyol benar-benar menang pada Minggu setelah bertahun-tahun tidak berhasil dalam permainan itu.
Kawasan penggemar di samping stadion Real Madrid Bernabeu menjadi pusat bagi sebagai besar orang Spanyol dan ribuan di sana menyaksikan event melalui layar raksasa.
“Fantastik! Ini Piala Dunia kami dan kami akan memenangkannya,” kata seorang penggemar kepada televisi Reuters setelah bunyi peluit terakhir.
Sebagian fans Spanyol mulai menyanyi tentang Paul Gurita dari Jerman yang menjadi selebriti internasional atas ramalan tentang hasil-hasil pertandingan, dan mempertahankan rekor 100 persen dengan semua pertandingan-pertandingan Jerman. Spanyol akan melawan Belanda pada final di Johannesburg, Minggu. ( ant/afp/rtr)
No comments:
Post a Comment